Keterasingan Dalam Novel “Selingkuh” Karya Paulo Coelho

Di negara seperti ini mungkin akan tetap ada pejabat yang selingkuh, politisi yang narsis, dan juga artis yang mencalonkan diri menjadi pejabat.

Dalam sistem politik demokrasi, kebebasan pers merupakan hal paling penting. Tapi coba bayangkan jika ada negara demokrasi yang tidak peduli dengan masalah personal tiap-tiap penduduknya. Dalam pemberitaan mengenai politik, mungkin negara hanya akan peduli dengan berita korupsi dan juga narkoba. Berita mengenai pejabat dalam soal selain itu tidak akan mendapat porsi. Jika pun ia di beritakan, mungkin akan cepat dilupakan. Negara itu mungkin berada di Swiss, sebagaimana yang diceritakan oleh buku ini.

Di negara yang tidak banyak mementingkan persoalan pribadi warga negaranya, sebagian orang merasa terasing dengan dirinya sendiri meskipun ekonominya mapan, jabatannya cukup tinggi, dan keluarganya tidak bermasalah.
Hal itulah yang dialami Linda, orang yang dianggap paling beruntung oleh kebanyakan orang.

Linda memiliki jabatan sebagai seorang jurnalis di majalah bergengsi, ia memiliki suami mapan yang setia dan anak-anak yang lucu. Tapi, kemapanan justru membuatnya tidak bisa menemukan dirinya sendiri. Ada ruang kosong dalam jiwanya yang tidak bisa dipenuhi oleh keberuntungan yang ia dapatkan. Kekosongan jiwanya itu sudah ditampakkan dalam paragraf awal novel ini.

Setiap pagi, ketika aku membuka mata dan menyambut apa yang disebut dengan “hari yang baru”, rasanya aku ingin memejamkan mata kembali. Tetap di tempat tidur dan tidak turun. Tapi aku tak bisa melakukannya.

Kekosongan itu membuatnya memutuskan untuk mencari petualangan baru. Dia menjalin hubungan rahasia dengan orang yang mau bertanya padanya “apakah kamu bahagia?”. Sebuah pertanyaan sederhana di negara yang tidak peduli tidak peduli dengan masalah pribadi warganya.

Linda berselingkuh dengan Jacob, seorang politisi yang dulu pernah menjadi pacarnya saat remaja. Hubungannya dengan Jacob dimulai dari aktivitasnya sebagai jurnalis. Hubungan gelapnya dengan Jacob “membangunkan” dirinya yang dulu. Diri yang penuh dengan petualangan sebelum akhirnya dia merasa terpenjara sebagai istri yang baik, ibu yang penuh cinta, dan jurnalis yang ambisius.

Perselingkuhan itu kemudian membuatnya semakin gelisah dan gelap mata. Dia berniat untuk menjebak istri Jacob dengan kasus narkoba. Namun semakin dia berniat melakukannya, petualangannya malah membawanya pada keputusan untuk sepenuhnya kembali pada keluarganya. Semua itu terjadi saat dia mulai bisa merasa bahwa dunia dalam pandangannya tak sepenuhnya benar.

Linda mulai memandang selingkuh itu dari sudut pandang suaminya. Ia juga tahu kalau cerita Jacob mengenai hubungannya dengan istrinya tidak sepenuhnya benar. Rasa bersalah mulai menyelimuti dirinya, dan itu mengakibatkan kegelisahan yang lebih berat dari sebelumnya. Kegelisahan yang sejak awal tidak ingin dia selesaikan dengan cara meminum obat, sebagaimana kecenderungan orang-orang di sekitarnya.

Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jacob dan melanjutkan kehidupan bersama keluarganya. Keputusan itu dia buat setelah suaminya menyindirnya dengan penuh rasa menerima. Perasaan bersalah itu juga yang kemudian membuatnya merasa bahkan yang terbaik adalah kehidupannya sendiri, dan dia lebih bisa melihat dirinya saat tengah kehilangan diri tersebut.

Novel ini menggambarkan dengan baik dinamika perasaan orang-orang mapan di negara maju dan kecenderungan mereka untuk mengalami stres serta rasa terasing dengan diri sendiri. Yang lebih menarik adalah tentang sistem sosial dan politik yang diceritakannya. Mungkin memang tidak sepenuhnya ideal seperti yang diceritakan. Namun dengan membaca buku ini kita bisa membayangkan sebuah negara yang hanya akan memberitakan secara besar-besaran kasus-kasus korupsi dan juga narkoba.

Di negara seperti ini mungkin akan tetap ada pejabat yang selingkuh, politisi yang narsis, dan juga artis yang mencalonkan diri menjadi pejabat. Namun jika media lebih memfokuskan dirinya pada kepentingan banyak orang tersebut, kasus korupsi dan juga mafia narkoba tidak akan mudah hilang ditelan aneka berita tidak penting lainnya.

About Muhammad Arwani

Hanya Manusia Biasa yang Sering Khilaf

View all posts by Muhammad Arwani →

44 Comments on “Keterasingan Dalam Novel “Selingkuh” Karya Paulo Coelho”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *